Assalamualaikum warga bumi yang sedang memerhati dan menilai dari bahasa hati yang tak berbunyi tapi bersuara nyaring dalam kepala.
[Okeh, salam pun panjang kemain kan?] Abaikan semua tu. Seperti tajuk yang tertera, sekarang ni…atau lebih tepat lagi pada detik 23:21 lagi sekali aku diamuk rasa tak berpenghujung! Apakah rasa itu wahai kalian yang sedang tekun membaca? Aku tak tahu…mungkin kalian tahu? Bagaimana?
Begini kisahnya…sebelum itu suka aku pesan agar kalian baca entri ini dengan intonasi cerita lama. Dimana dengan sebutan ‘mana’ bukan ‘mane’. Kalian tak minat klasik? tidak mengapa…boleh terus ke kotak bualan tanda pernah datang ke mari.
Rasa itu tidak mengizinkan aku luahkan dalam bentuk suara.
Rasa itu seperti rela ditayangkan dalam aksara.
Rasa itu tidak berperisa
Tapi, cukup derita untuk dicerita,
Nah, kau dapat rasa apa yang sedangku rasa? Belum? Tidak mengapa, kerna aku tak paksa…
Cerita lama berpesan pada aku,
Kalau mahu maju jangan segan silu,
Bertanya bila tidak tahu,
Menjawab bila ada ilmu.
Sudah! Aku berhenti sekerat ini dahulu.
Biar amukan rasa itu hanya tempias pada aku,
Bukan kamu mahupun kamu,
Risau kelak ia kan ganggu lenamu…
Kalian rasa aku sedang berpuisi?
Mana ada…aku hanya diamuk rasa yang gila tanpa hujungnya. Mungkin iakan berakhir bila suria menjelma. Tapi kembali menyeringai bila malam tiba. Usah risau! Kerna siang itu lagi panjang dari malam. Damailah rasa itu disana. Sana. Sana…
Selamat malam kalian yang budiman.
Terima kasih sudi meneman
Hingga ke hujung perenggan
Moga kalian tidur dalam Iman (~_~)